Sabtu, 31 Oktober 2015

MALIM

Malim, sahalak na pinillit ni Debata sian tonga-tonga ni jolma.
Hombar tu adat parugamoon ni halak Jahudi, malim do na mamboan mudar ni lombu dohot biru-biru tunggal tu inganan na sun badia di bagas joro i laho pasahathon tu Debata dalan pasesahon dosa ni jolma huhut padomuhon jolma i tu Debata, jala ibana do na pasahathon pasu-pasu tuangka bangso i marhitehite goar ni Debata

Sabtu, 24 Oktober 2015

ALLAH MAHA BAIK DAN RANCANGAN-NYA INDAH

Yeremia 3:11-18

I.     Pendahuluan
Presdistinasi Allah (Rancangan Keselamatan Allah) untuk menyelamatkan bangsa Israel sangat jelas melalui Yeremia yang dipanggil dan diutus Allah sebelum dibentuk dalam rahim ibunya (Yeremia 1:4-5). Nama Yeremia berasal dari bahasa Ibrani "Yirmeyahu" yang berarti telah menunjuk. Artinya, jauh-jauh hari Allah sudah menetapkan dan merancang Yeremia sebagai Nabi yang menyuarakan kemerdekaan kepada bangsaNya. Panggilan Yeremia sebagai nabi pada tahun 13 pada pemerintahan Raja Yosia (627 SM). Tugas yang diberikan Allah kepada Yeremia bukanlah tugas yang mudah, menyuarakan perubahan dan pertobatan agar seluruh bangsa itu memperoleh keselamatan.

II.     Latar Belakang
Setelah pemerintahan raja Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua bagian, yaitu di bagian Utara (kerajaan Israel), dibagian Selatan (kerajaan Yehuda). Yeremia lahir pada akhir masa pemerintahan raja Manasye, dimana terjadinya pergolakan pada bangsa Yehuda. Pada masa pemerintahan Manasye, Yehuda berada dalam jajahan bangsa Asyur. Manasye setia kepada asyur dengan mendirikan mezbah bagi dewa-dewa Asyur disekitar lingkungan Bait Allah. Ia memaksa orang-orang Yehuda menyembah Baal yang adalah dewa kesuburan orang kanan, persundalan suci, dan korban anak-anak dan siapa yang melawannya akan dihukum mati. Hal tersebut menyebabkan orang-orang menggunakan ritus kafir untuk memuja Tuhan, sebab mereka sudah tidak bisa membedakan antara Tuhan dan dewa-dewa tersebut. Ketika agama Baal dan kafir merajalela pada saat itu, banga Yehuda mengalami kemerosotan agama serta terjadi korupsi dan ketidak adilan. Pengutusan Yeremia untuk mengingatkan Israel dan Yehuda agar tidak melakukan kejahatan ber “allah” (menyembah pohon) seperti yang dilakukan Israel (Yer 3:6) dan Yehuda bersundal/berzinah dengan menyembah batu dan kayu (Yer 3:9).
Israel sebenarnya sadar bahwa kejahatan itu sangat dibenci Tuhan, namun mereka tidak segera bertobat. Karena itu melalui nabi Yeremia Tuhan berkata :“Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman Tuhan, muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikian firman Tuhan, tidak akan murka untuk selama-lamanya” (Yer 3:12). Panggilan Tuhan kepada Israel dan Yehuda menunjukkan kasih Tuhan pada umatNya agar mereka segera bertobat dan menyembah Tuhan saja, sebab Tuhan tidak ingin umatNya menyembah “allah lain”.

Minggu, 18 Oktober 2015

SEPAK BOLA

Preseden Joko Widodo menegaskan, sepak bola semestinya menjadi alat pemersatu bangsa. Hal ini disampaikan menyikapi kericuhan suporter yang mewarnai final turnamen sepak bola Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (08/10). Final dimenangi Persib Bandung setelah mengalahkan  Sriwijaya FC, 2-0.

Meski demikian, laga yang dihadiri Presiden, sejumlah menteri dan kepala daerah itu berlangsung lancar dan aman. Kericuhan akibat ulah suporter sebagian besar terjadi di luar kawasan stadion yang dijaga ketat polisi. Keributan juga umumnya bukan dilakukan penggemar Persib dan Sriwijaya FC, melainkan masyarakat yang sebagian mengenakan atribut tim sepak bola berwarna orange. Kita ingin sepak bola ini mempersatukan, bukan sebaliknya. Inilah hal yang perlu saya garis bawahi. Bagaimana pun, saya lihat hal positif dari ini (Piala Presiden), yaitu fair play dan sanksi tegas berupa denda besar sehingga pemain tidak berani macam-macam kepada wasit, apalagi memukul. Saya kira ini sangat bagus. Pertandingan menjadi bersih, "kata Jokowi".